Manusia Berencana, Manusia Menentukan Hasanudin Abdurakhman - detikNews Senin, 26 Nov 2018 10:42 WIB Hasanudin Abdurakhman (Ilustrasi: Edi Wahyono/detikcom) Jakarta - Ketika Christopher Columbus berangkat meninggalkan Spanyol pada 3 Agustus 1492, ia tidak menyangka bahwa akan menemukan benua baru yang kelak diberi nama Amerika.
Manusia dapat membuat rencana, tetapi Allah yang menentukan jalan hidupnya. Raja menerima kuasa dari Allah, jadi, ia tidak bersalah dalam keputusannya. TUHAN menghendaki orang berlaku jujur dalam perdagangan, juga dalam memakai ukuran dan timbangan.
Jelas Tuhan sangat memahami kekurangan ini. Karena itulah Dia mau kita lebih dulu mencari kerajaan dan kebenaran-Nya dengan membangun hubungan yang intim dengan Dia setiap hari. Tuhan mau kamu diberkati dalam segala hal. Tapi untuk mendapatkannya Dia mau melatihmu lebih dulu lewat ketaatanmu. Sehingga saat diberkati dengan segala hal, kamu
Siapa itu Allah? Pernyataan kesaksian ketika seseorang masuk Islam atau syahadat memuat perkataan, "Tidak ada tuhan selain Allah". Umat Islam percaya bahwa Allah menciptakan dunia dalam enam
Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana. - Amsal 19:21 Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa; tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.
" Manusia merencanakan, Tuhan yang menentukan " Kalimat diatas, menandakan bahwa manusia dapat memiliki rencana hidup agar bisa mencapai cita-cita nya, namun Ketika Tuhan menentukan jalan lain dalam hidup manusia, sebagai manusia harus menerima dan menjalani dengan ikhlas kehendakNya, agar hidup kita tetap bahagia.
1. Untuk beribadah kepada-Nya Alasan paling utama mengapa Allah menciptakan manusia adalah agar mereka beribadah dan bertakwa kepada-Nya. Hal ini dapat dikatakan sebagai hak Allah yang harus dipenuhi oleh manusia. Dalil terkait alasan penciptaan manusia untuk beribadah tercantum dalam beberapa ayat Al-Quran, salah satunya adalah sebagai berikut.
Amsal 16:9. Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya. i. Hati manusia merancangkan jalannya, tetapi TUHAN yang menetapkan langkah-langkahnya. Bahwa hati manusia memikirkan jalannya, tetapi Tuhan yang menentukan segala langkahnya.
Dn8a7.